Kamis, 27 Desember 2012

Cara Berbicara Yang Harus Dihindari

          Berbicara adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif karena pesan yang  ingin disampaikan bisa langsung diterima. Respon dari orangnya pun bisa langsung kita dapatkan. Namun, ada satu hal yang perlu kita ingat ketika berbicara adalah adanya komunikasi non verbal yang pengaruhnya sangat besar. Komunikasi non verbal ini bisa berupa bahasa tubuh, ekspresi wajah, intonasi suara dan sebagainya. Jadi selain pesan yang disampaikan secara lisan, lawan bicara juga akan mendapat “pesan” dari komunikasi non verbal yang dilakukan.
          Untuk itu, kita harus berhati-hati ketika berbicara. Jangan sampai komunikasi non verbal kita mengganggu dan merusak pembicaraan. Ada beberapa cara berbicara yang harus dihindari yaitu:

1. Menggunakan nada suara tinggi
Nada suara yang tinggi bisa merusak komunikasi. Meskipun isi pesannya baik tapi jika disampaikan dengan nada suara yang tidak tepat bisa diartikan lain. Biasanya nada suara tinggi digunakan ketika orang sedang marah dan beradu mulut. Berbicara dengan nada tinggi dianggap kurang sopan dan bisa menyinggung perasaan orang lain. Gunakan nada suara yang lebih rendah dan tutur kata yang lembut.

2. Menggunakan kata-kata kasar
Ada banyak pilihan kata dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah untuk mengungkapkan satu makna. Jangan menggunakan kata-kata yang bisa diartikan kasar oleh pendengar. Bahasa daerah tertentu menggunakan kata yang berbeda untuk lawan bicara yang berbeda. Kalau bicara dengan orang tua dan anak-anak pilihan katanya tidak sama. Pilihlah kata-kata yang tepat untuk berbicara dengan lawan bicara sesuai dengan karakter orangnya.

3. Tidak menatap lawan bicara
Tatapan mata punya banyak makna. Dengan menatap lawan bicara, kita menghargai mereka. Isi hati dan perasaan bisa juga terpancar dari mata. Menatap mata perlu dilakukan tapi bukan berarti kita “melotot” terus-terusan. Buatlah lawan bicara nyaman dengan tatapan mata kita. Jangan membuat mereka jengah dan kikuk dengan pandangan mata kita yang menusuk.

4. Bercanda secara berlebihan
Humor itu perlu dalam pembicaraan. Tujuannya agar suasananya tidak kaku dan membosankan. Namun, bercanda jangan sampai berlebihan sampai tertawa terpingkal-pingkal. Apalagi bercandanya menjelek-jelekkan orang lain. Bercanda secukupnya saja.

5. Sering mendebat dan membantah
Berdebat lebih baik dihindari walaupun kita berada dalam posisi yang benar. Jika lawan bicara kita salah tak mesti dikoreksi langsung pada saat itu juga. Biarkan ia menyampaikan pendapatnya sampai selesai. Hargailah pendapat orang lain. Bila dimintai pendapat, barulah kita sampaikan apa yang menurut kita benar. Sampaikanlah pendapat kita tanpa perlu menyalahkan, mendebat dan membantah apa yang sudah mereka sampaikan. Kita bisa berbeda pendapat tanpa harus saling menyalahkan. Jangan berbicara menggunakan emosi, tetap tenang. Berdebat dan saling membantah tak akan membawa keuntungan apapun. Orang tidak akan berubah pendapatnya karena kalah berdebat.

6. Kritik keras yang melukai perasaan
Terkadang pembicaraan bisa rusak hanya karena kritik yang disampaikan secara terbuka dengan bahasa yang vulgar. Ada ungkapan yang mengatakan sampaikanlah pujian secara terbuka dan sampaikan kritik jika hanya berdua. Kritik terbuka bisa melukai perasaan. Apalagi jika menggunakan bahasa yang keras atau kasar. Kita bisa menggunakan cara yang lebih halus. Bentuknya bukan kritik tapi ide, usulan, saran atau pendapat. Disampaikan tanpa perlu menyalahkan.
Hindarilah cara berbicara seperti tersebut di atas. Salah satu cara menilai kualitas manusia adalah dengan melihat apa yang dibicarakan dan bagaimana cara berbicaranya. Orang yang baik akan bicara yang baik-baik dengan cara yang baik juga. Semoga kita termasuk bagian dari mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar